Senin, 09 April 2012

Pria Berbaju Merah Siang Itu

Posted by Salsabila Tantri Ayu at 00.09


Dua insan menapaki langkahnya. Kami menyusuri jalan setapak sepulang sekolah, kami bersenda gurau dan bercerita satu sama lain. Namun tiba-tiba perasaanku mengatakan ada sesuatu yang akan terjadi, ternyata perasaanku tak salah. Seorang pria berpakaian kaos merah dengan jeans yang lusuh berjalan gontai tak terarah seraya berjalan ke arah kami. Aku segera menghindar, berlari kecil. Untuk mengambil jarak dari pria tersebut.
Namun, tidak dengan temanku. Ia dijambak dan ditarik oleh pria berbaju merah tadi. Entah apa motif dari penjambakan itu, kami tidak tahu. Kami berteriak reflek. Temanku akhirnya berhasil terlepas dari jeratan pria misterius itu. Kami berlari, hingga akhirna terlepas dari bahaya yang menakutkan.
          Temanku masih shock, aku juga masih merasakan hal yang sama. Namun mungkin dia lebih kaget karena ia sempat ditarik. Dia hampir menangis, ia memintaku untuk menemaninya kembali ke sekolah. Tapi, 15 menit lagi aku harus ke tempat les. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
*****
          Aku terbangun dari tidur siangku, empat pesan singkat yang belum dibuka tertera di layar ponselku. Yang menarik perhatianku, adalah pesan singkat darinya. Iya darinya kita sebut saja Andra namanya. Orang yang dahulu pernah ku kagumi, singkatnya aku sempat menyukainya. Dan dia, ya Andra menyukai seorang cewek, cewek itu adalah temanku, dan lebih spesifiknya lagi teman yang berjalan bersamaku siang tadi usai pulang sekolah. Andra berulang kali menanyakan keadaan temanku, dia beberapa kali memastikan keadaan temanku, menyelidiku penuh tanya, sikapnya seolah menyudutkan ku. Hatiku tersentak hebat. Aku seakan-akan seorang penjahat yang hendak mencelakakan temanku, temanku yang dia sukai.
*****
          Perasaanku kelu menyelimutiku. Gundah tak bisa dihindari. Aku dilanda kegelisahan yang menimbulkan banyak tanya. Aku mencoba menerka-nerka mungkin karna Andra (tanpa ia sadari seolah) menyalahkanku. Mungkin dia terlalu khawatir terhadap keadaan temanku. Titik terberatnya adalah disini, iyaa, Andra orang yang dulu pernah sangat ku kagumi, dia terlalu mengkhawatirkan keadaan temanku dan (agak) memojokanku. (*nyesek gaaa? Eaa curcol :p)
          Aku bergumam dalam hati, apa aku pantas disalahkan? Aku hanya mencoba menyelamatkan diri. Siapa yang pantas disalahkan? Mungkin saja hanya pria berbaju merah itu. Yang pasti bukan temanku, Andra dan yaa dan aku.
          Aku masih merasakan suasana hati yang tak tenang. Gelap malam sudah merajuk dalam angkasa, yang bisa kulakukan adalah mencoba memejamkan mata. Mencoba tidur terlelap mungkin cara terbaik saat ini. Dan memulai esok hari dengan perasaan tegar dan melupakan peristiwa kemarin.
*****
          Sebuah pesan singkat mampir ke ponselku. Darinya? Andra. Sebuah permintaan maaf tertera jelas di layar ponselku. Dia sadar sikapnya yang seolah memojokanku siang itu. Seperti pada umumnya, tak ada yang menginginkan ini terjadi, aku mencoba memaafkannya. Rasa gundah sekejap melebur begitu saja, berganti dengan perasaan lega. Tapi, maaf aku tak bisa membalas pesanya. Karna saldo pulsa yang tidak memungkinkan. Rasa lega kini menguak hebat dari dalam hati.
Tanggal 12.03.2012-13.03.2012.

0 comments:

Posting Komentar

 

Salsa's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review