Postingan ini bersifat sedikit personal, bukan universal
Akhir-akhir ini di kelas gue dapet banyak
banget masalah. Salah satunya karna kita mainnya secara berkelompok. Padahal
faktanya kita semua main secara bareng. Gue akuin emang kita gak semuanya
ngumpul bareng-bareng gitu. Dikira mau ada pengajian kali yaaa._.pasti ada
beberapa kumpulan orang-orang. Dan hal itu, menurut gue terjadi secara alamiah.
Maksud gue secara alamiah. Coba kalian
mikir dong, kalau misalnya kalian seorang remaja yang pendiem, terus misalnya
ada kumpulan orang-orang pendiem dan orang-orang bawel kalian milih mana? Tentu
milih yang pendiem. Terus sebaliknya kalau misalnya kita ceria, tapi ada
beberapa orang pendiem dan beberapa orang ceria? Tentu kalau orang yang ceria
lebih COMFORT temenan sama yang ceria ya kan? Masa, kita mau diem-dieman aja.
Lah kan gak seru yah.
Geng, itu gak ada dikelas gue. Cuma yah
adalah kumpulan, dan itu kayaknya berdasarkan sifat masing-masing deh. Dan gue
ENGGAK jaga jarak sama mereka, kalau mau
ya gabung, kalau enggak yah terserah mereka mau main sama siapa, masa gue harus
maksa mereka biar main bareng selalu gitu? Kan tergantung anak-anaknya mereka
lebih nyaman kumpul bareng siapa, pasti mereka pilih yang paling nyaman buat
mereka. Jadi bukan salah gue dan yang lainnya kalau misalnya kita gak maen
bareng terus.
Dan gue juga gak mau punya geng-gengan gak
jelas gitu, apalagi geng pembeda antara yang kaya dan yang miskin. Cuma nyari
popularitas dan menjadi pembatas antara gue dan temen lain yang mau main sama
gue. Tapi, beda dengan perkumpulan yang terjadi secara alamiah. Itu terjadi
karena personality masing-masing. Mereka yang memilih. Mereka yang menentukan. Bukan
karena sikap yang sombong atau jaga jarak.
Kerugian dalam geng.
- Terdapat sistem “kasta” yang nggak resmi. Misalnya, ada anggota yang dianggap lebih tinggi dan lebih rendah, sehingga yang lebih rendah harus ikut apapun perkataan teman yang posisinya lebih tinggi.
- Ada anggota geng yang dianggap nggak punya hak bicara. Nggak boleh punya usul atau berkomentar. (biasanya anggota baru)
- Ada pula anggota yang sebenarnya punya hak bicara. Tapi tiap dia berkomentar sesuatu, pasti selalu dikritik dan dicela.
- Dipaksa melakukan sesuatu yang nggak disukai atau negatif demi solidaritas. Sudah melanggar hak individu, tuh!
- Ada objek bulan-bulanan dalam geng. Misalnya, ia dicela masalah fisik, gaya bicara, dll. Walaupun tujuannya bercanda, ingat candaan itu ada batasnya.
- Ada ancaman. Misalnya, rahasia seorang anggota akan dibocorkan jika dia nggak melakukan sesuatu.
{ We are
all one, so unite!{
0 comments:
Posting Komentar