Siang sekitar pukul 12 kurang bel sekolah gue
udah bunyi–bel SMPN3 menandakan anak-anak boleh pulang, gue dan teman-teman
lainnya bubaran. Sampe di rumah sekitar pukul 01.00 lewat. Seperti biasanya gue
dijemput salah satu orang tua gue, di depan gerbang, dikarenakan letak rumah gue
yang masih jauuuhhhh banget, yegak? Sampai di rumah gue langsung menghampiri
mama, untuk salim. Dan mama bilang,
"Nanti jadi mau buka rekening baru?” dengan
antusias, excited, gue jawab.
“Asekkk, mau lah, Ma. Mauuu.. kapan, Ma
kapan?” gue girang banget, udah lama banget gue pengen punya tabungan sendiri
di bank (maaf lebay).
Terus mama jawab,
”Yaudah sekarang ganti baju dulu, sholat dulu,
makan dulu, nanti kalau udah siap, ya pergi ke bank.” tutur mama.
“Yess, yaudah.” Gue ke kamar, sebenernya sih
gue gak ganti baju dulu (hehe:p) gue tidur-tiduran dulu sambil asyik twitteran
padahal mata ngantuk banget, tapi, gak tau
kenapa twitteran itu hal yang paling menyenangkan (bagi saya lhoo yaJ).
Mama nyamperin gue di kamar,
”Katanya mau nabung, malah tiduran.” ucap
mamaku tercinta:*.
“Entar dulu, Ma. ngantuk banget.” Gak mau
berlama-lama lagi, gue off dari twitter. Dan menjalankan semua perintah mama
yaitu langsung ganti baju, makan dulu, baru sholat. Selesai. Tiduran sebentar
lagi baru setengah dua. Kata mama banknya tutup jam 2 atau jam 3-an. Alhasil,
gue langsung bangung, nyisir, dan langsung nyari mama di segala sudut ruangan
rumah gue, mencari sesosok wanita–mama maksudnya. Dan mama ternyata ada di
ruang kantor. Bisa ditebak, gue bilang
udah siap. Terus kata mama,
“Yaudahambil dulu uang tabungannya di kaleng (tempat
gue menyimpan uang sebelumnya).” Gue menuruti perintah mama, mengambilnya dan
memberikan uang tabungan gue. (gak usah pake nominal angka yaJ nanti disangka pamer, ish!)
And then, gue pergi ke bank kala itu sama mama, kami
pergi ke salah satu bank negeri milik pemerintah, dengan alasan bila terjadi
sesuatu akan mudah ditangani–bank BTN (gue bantuin promo itu bank:D). Dar rumah
ke bank, nggak jauh naik motor sekitar 10 menit bahkan kurang dari 10 menit. Sampai
di depan bank tujuan. Satpam membukakan pintu, dan kami masuk ke dalam.
Tujuan kami kesini, bukan semata-mata untuk
buka rekening baru, tapi mama juga igin menabung. Yaa, kami nabung terlebih
dahulu, usai nabung. Gue sama mama duduk di sofa customer khusus untuk para
nasabah yang ingin membuat rekening baru, berhadapan dengan pegawai dari bank,
bernama Destry (gue baca dari nametagnya, padahal dia gak ngajak kenalan) mama
nanya ini itu kepada pegawai bank itu, dan katanbya gue termasuk dalam kategori
tabungan BTN juara, yang diperuntukan bagi anak yang berusia dua belas tahun ke
atas s/d dua puluh tiga tahun, kelebihannya tidak ada biaya
administrasi setiap bulanny (lagi-lagi gue seperti pegawai bank, yang sedang
menulis sebuah cerpen, untuk promosi).
Gue disuruh mengisi beberapa formulir yang
terbuat dari kertas ragkap dua yang berjumlah tujuh lembar, banyak gak? Yang bodoh
pasti tau jawabannya. Formulir pertama gue semangat ngisinya, begitu pula
dengan formulir ke-2 dan ke-3, tapi semangat tak berpihak pada formulir ke-4
dan seterusnya, dan gue kasih ke mama (capek lahyaw.) Terenggggg, akhirnya
usai. Gue protes ke pegawainya.
“Banyak banget, mbak formulirnya.”
“Iya, dek. Memang.”
Pegawai bank itu langsung menyalin semua
data-data ke dalam komputernya. Pegawai itu sibuk dengan komputernya, gue sibuk
dengan handphone gue (lagi smsn sama Farah, Henza dan Jehan saat itu),
sedangkan mama sibuk dengan bacaan di depannya tentang deposito. Setelah pegawai
itu selesai menyalin, pegawai itu mengeluarkan buku tabungan, lalu memasukannya
ke dalam sebuah alat, ternyata menulis nama gue secara otomatis, lalu pegawai
itu menyuruh mama untuk tanda tangan di buku tersebut. Lalu pegawai itu
menyuruh mama menyebutkan nominal uang yang mau dimasukkan ke dalam rekening
baru tersebut. Dan di catat ke dalam kertas rangkap dua, yang biasa digunakan
para manusia untuk menabung, lalu gue di kasih amplop berisi ATM (yee gue punya
ATM pribadi:D) dan beberapa kertas yang berisi ketentuan, layanan serta
penjelasan-penjelasan lainnya. So,
kami diminta untuk ke pegawai selajutnya untuk meminta amplop berisi pin, dan
memberi kertas berisi nominal uang yang ingin di tabung.
Lalu pegawai itu, memberi amplop berisi pin
rahasia dan hadiah kecil–pulpen maksudnya. Akhirnya gue punya tabungan pribadi
sekarang, diumur gue yang ke-13 tahun, gue punya tabungan pribadi? Bangga. Iya gue
bangga. Sebenernya tujuan gue nabung, Cuma buat biaya kuliah nantinya. Dan kini,
ATM, buku tabungan, amplop pin ada di kamar gueJ.
2 comments:
Selamat ya, aku aja belum punya
Boleh dong komen balik :)
makasih;) yah. okey;)
Posting Komentar