Jumat, 11 November 2011

my feel today

Posted by Salsabila Tantri Ayu at 05.12 0 comments
Lelah rasanya melewati hari, sangat lelah. Lelah buat tersakiti, lelah untuk bersikap sabar, lelah untuk mengalah, lelah untuk memendamnya.

Hari ini gue ngerasa capek. Iya capek. Banget malah. SAYA TIDAK LEMAH! Gue menyembunyikan semua kesedihan, di depan semua orang, bahkan di keluarga, bagaikan seorang patung wanita yang sedang membisu. Di hadapan temen-temen gue harus nahan semua rasa ini. Walau kadang-kadang gue gak kuat lagi buat nahan air mata, dan akhirnya jatuh perlahan secara tiba-tiba. Gue segera menyekanya, gue bawa saputangan hari ini karna gue yakin gue bakal nangis. Ketika air mata gue jatuh membasahi muka gue, gue langsung beralasan–dengan alasan yang logis dan masuk akal, alhasil mereka percaya.

Gue pengen gak ada yang tau masalah gue, masalah gue ya masalah gue, bukan masalah mereka. This my life, this is I problem, I'm sure will be finished without them (my principle for this second–only for this second). Gue takut, mereka Cuma pura-pura perduli di depan gue, tapi, di belakang mereka malah have fun karena gue terkena masalah, itu akan membuat gue lebih terpuruk. Dan itu namanya bukan, ”MERASAKAN APA YANG SAHABATNYA RASAKAN.” Masalah gue lebih berat daripada temen gue–muti yang tadi di sekolah nangis.

Memendam rasa ini sendirian, bagaikan menyimpan api dalam hati. Kita jaga agar tak melukai siapapun, tapi kita tersakiti sendiri.

Menggambarkan keaadaan gue sekarang–memendamnya sendirian, sangat sendirian. Nobody know my problem, just me and god knewand understood this problem. And the God whounderstands how I should do, and all the good and bad of all these problems. Biarkan mereka bahagia dengan hidupnya, toh, kalau sudah saatnya bahagia gue juga akan bahagia.

Satu yang gue pertanyakan, kenapa gue harus punya hati? Yang membuat gue lemah dan mudah tersakiti. Gue agak sensitif emang. Gue pengen hidup tanpa masalah, tapi itu mustahil. Ya sangat mustahil. LIFE IS NEVER FLAT, begitu mungkin bunyinya. Hidup itu gak datar, kadang senang, kadang sedih dan gue sadar itu, tapi butuh pemahaman lebih megenai hikmah dibalik itu semua.

Two last day, I lazy to do something. Meneteskan air mata yang gue lakuin, gue harus bangkit begitu kata hati, tapi tubuh tak berkata demikian. Galau bukan karna masalah cinta-cintaan, tapi masalahnya? Biar gue simpen aja dalam hati menjadi sebuah kenangan, yag gue tulis dalam lembaran hitam.

Kesendirianku dalam kehidupan, Bersama hitam menyusuri perjalanan, Tanpa sebait putih impian, Dan cahaya bisikan rembulan. (dikutip dari puisi ciptaan: Risang Raditya Abisatya)
Gue suka dengan yang namanya KARMA, karena sering karma terjadi disekitar gue, karena mereka tanpa sadar, menyakiti gue, sekarang terjadi pada teman dekat gue. Mereka buat gue sedih pada suatu hari dan keesokan harinya mereka pasti punya masalah. Tempat curhat yang paling ampuh adalah ALLAH. Iya gue curhat ke ALLAH–tuhan yang maha pende-ngar. Sebelum gue tidur, gue menceritakan semua apa yang gue rasakan. Dan pasti allah akan mendengarkannya, gue yakin. Karna allah maha pendengar. Allah lebih memahami seluk-beluknya masalah yang gue hadapi.

Hari ini menjadi aku pribadi yang membisu tanpa sepatah kata terucap, biarkan mereka bertanya-tanya ada apa dengan aku, biar hanya aku yang tahu. Semua masalah kupendam bagai seorang pembunuh menyimpan mangsanya, agar tak ketahuan oleh siapapun, menyimpan kesedihan lebih sulit, daripada menyimpan kebohongan, sungguh.

Mendapat masalah bagiku, tidak membuatku semakin tegar, melainkan membuatku semakin terpuruk, aku belum mempunyai pola pikir yang dewasa, karnanya aku ingin terus hidup dalam kebahagiaan, merasakan proses kehidupan, sebelum kematian menjemputku. Bebaskan aku dari masalah, jangan biarkan air mata ini jatuh di depan mereka lagi.









Danbo:)



11.11.2011 bad dayL


Do’akan aku, maka aku akan berdo’a untukmuJ











Rabu, 09 November 2011

The first time have their own savings in the bank

Posted by Salsabila Tantri Ayu at 06.50 2 comments
Siang sekitar pukul 12 kurang bel sekolah gue udah bunyi–bel SMPN3 menandakan anak-anak boleh pulang, gue dan teman-teman lainnya bubaran. Sampe di rumah sekitar pukul 01.00 lewat. Seperti biasanya gue dijemput salah satu orang tua gue, di depan gerbang, dikarenakan letak rumah gue yang masih jauuuhhhh banget, yegak? Sampai di rumah gue langsung menghampiri mama, untuk salim. Dan mama bilang,
"Nanti jadi mau buka rekening baru?” dengan antusias, excited, gue jawab.
“Asekkk, mau lah, Ma. Mauuu.. kapan, Ma kapan?” gue girang banget, udah lama banget gue pengen punya tabungan sendiri di bank (maaf lebay).
Terus mama jawab,
”Yaudah sekarang ganti baju dulu, sholat dulu, makan dulu, nanti kalau udah siap, ya pergi ke bank.” tutur mama.
“Yess, yaudah.” Gue ke kamar, sebenernya sih gue gak ganti baju dulu (hehe:p) gue tidur-tiduran dulu sambil asyik twitteran padahal   mata ngantuk banget, tapi, gak tau kenapa twitteran itu hal yang paling menyenangkan (bagi saya lhoo yaJ).
Mama nyamperin gue di kamar,
”Katanya mau nabung, malah tiduran.” ucap mamaku tercinta:*.
“Entar dulu, Ma. ngantuk banget.” Gak mau berlama-lama lagi, gue off dari twitter. Dan menjalankan semua perintah mama yaitu langsung ganti baju, makan dulu, baru sholat. Selesai. Tiduran sebentar lagi baru setengah dua. Kata mama banknya tutup jam 2 atau jam 3-an. Alhasil, gue langsung bangung, nyisir, dan langsung nyari mama di segala sudut ruangan rumah gue, mencari sesosok wanita–mama maksudnya. Dan mama ternyata ada di ruang kantor. Bisa ditebak, gue bilang udah siap. Terus kata mama,
“Yaudahambil dulu uang tabungannya di kaleng (tempat gue menyimpan uang sebelumnya).” Gue menuruti perintah mama, mengambilnya dan memberikan uang tabungan gue. (gak usah pake nominal angka yaJ nanti disangka pamer, ish!)
And then, gue pergi ke bank kala itu sama mama, kami pergi ke salah satu bank negeri milik pemerintah, dengan alasan bila terjadi sesuatu akan mudah ditangani–bank BTN (gue bantuin promo itu bank:D). Dar rumah ke bank, nggak jauh naik motor sekitar 10 menit bahkan kurang dari 10 menit. Sampai di depan bank tujuan. Satpam membukakan pintu, dan kami masuk ke dalam.
Tujuan kami kesini, bukan semata-mata untuk buka rekening baru, tapi mama juga igin menabung. Yaa, kami nabung terlebih dahulu, usai nabung. Gue sama mama duduk di sofa customer khusus untuk para nasabah yang ingin membuat rekening baru, berhadapan dengan pegawai dari bank, bernama Destry (gue baca dari nametagnya, padahal dia gak ngajak kenalan) mama nanya ini itu kepada pegawai bank itu, dan katanbya gue termasuk dalam kategori tabungan BTN juara, yang diperuntukan bagi anak yang berusia dua belas tahun ke atas s/d dua puluh tiga tahun, kelebihannya tidak ada biaya administrasi setiap bulanny (lagi-lagi gue seperti pegawai bank, yang sedang menulis sebuah cerpen, untuk promosi).
Gue disuruh mengisi beberapa formulir yang terbuat dari kertas ragkap dua yang berjumlah tujuh lembar, banyak gak? Yang bodoh pasti tau jawabannya. Formulir pertama gue semangat ngisinya, begitu pula dengan formulir ke-2 dan ke-3, tapi semangat tak berpihak pada formulir ke-4 dan seterusnya, dan gue kasih ke mama (capek lahyaw.) Terenggggg, akhirnya usai. Gue protes ke pegawainya.
“Banyak banget, mbak formulirnya.”
“Iya, dek. Memang.”
Pegawai bank itu langsung menyalin semua data-data ke dalam komputernya. Pegawai itu sibuk dengan komputernya, gue sibuk dengan handphone gue (lagi smsn sama Farah, Henza dan Jehan saat itu), sedangkan mama sibuk dengan bacaan di depannya tentang deposito. Setelah pegawai itu selesai menyalin, pegawai itu mengeluarkan buku tabungan, lalu memasukannya ke dalam sebuah alat, ternyata menulis nama gue secara otomatis, lalu pegawai itu menyuruh mama untuk tanda tangan di buku tersebut. Lalu pegawai itu menyuruh mama menyebutkan nominal uang yang mau dimasukkan ke dalam rekening baru tersebut. Dan di catat ke dalam kertas rangkap dua, yang biasa digunakan para manusia untuk menabung, lalu gue di kasih amplop berisi ATM (yee gue punya ATM pribadi:D) dan beberapa kertas yang berisi ketentuan, layanan serta penjelasan-penjelasan lainnya. So, kami diminta untuk ke pegawai selajutnya untuk meminta amplop berisi pin, dan memberi kertas berisi nominal uang yang ingin di tabung.
Lalu pegawai itu, memberi amplop berisi pin rahasia dan hadiah kecil–pulpen maksudnya. Akhirnya gue punya tabungan pribadi sekarang, diumur gue yang ke-13 tahun, gue punya tabungan pribadi? Bangga. Iya gue bangga. Sebenernya tujuan gue nabung, Cuma buat biaya kuliah nantinya. Dan kini, ATM, buku tabungan, amplop pin ada di kamar gueJ.

 

Salsa's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review