karya Lestari Gita
Di
bawah cantiknya bulan purnama, air mataku tak kuasa jatuh. Sakura, tetaplah
menjadi sakura dan aku akan tetap menjadi tulip. Jalanku memang bukan jalanmu,
kita adalah dua bunga yang memiliki karakter berbeda dan unik. Kau mengenalkanu
padan makanan jepang dan yuya. Kau mengajarkanku untuk sesekali jangan menjadi
gadis yang pemalu, kenangan saat malam, hanya bermodalkan peta. Kau menghawatirkanku,
lalu menungguku hingga mendapatkan bus, baru kemudian aku pergi bersama bus
itu. Hingga akhirnya kau harus bertaurung dengan penjambret. Kau menangis saat
itu, dan aku tak ada di sampingmu aku tak bisa menghapus air matamu. Aku sungguh
sangat menyesali keadaan itu. Kita adalah bagaikan rangkaian not yang berbeda,
namun saat di harmonisasikan jadilah senandung yang indah.
Sakura,
kau mengajarkanku banyak hal. Selalu menginginkan yang terbaik untuk sang
tulip. Setelah sekian malam kita tak berjumpa, malam ini allah mempertemukan
kita dalam ruang maya. Air mataku beruraian tak terbendung, mungkin kah kau
merasakannya disana? Setiap kenangan yang sudah tercipta terlalu manis untuk
dilupakan. Sakura tulip akan tetap bersemi.
0 comments:
Posting Komentar